Saturday, December 17, 2011

KHASIAT BIJI ALPUKAT DAN INFO TENTANG SARIAWAN

Khasiat Biji Alpukat

Obat Diabetes Mellitus dengan Biji Alpukat
Cara membuat:
  1. Biji alpukat diiris tipis-tipist
  2. Irisan biji alpukat dijemur sampai kering
  3. Irisan biji alpukat uyang sudah kering disangrai (orang Jawa bilang digoreng sangan) seperti membuat kopi.
  4. Irisan biji alpukat yang sudah disangrai diblender sampai lembut.
  5. Masukkan bubuk biji alpukat hasil memblender ke kulit kapsul yang dapat dibeli di apotek.
  6. Minum kapsul biji alpukat satu kali sehari.
Demikian informasi yang saya rekam dalam memori saya. Apabila ada yang memiliki resep obat lain bagi Diabetes Mellitus silakan ikut berbagi melalui formulir komentar.
Resep dari Moh Arif Widarto

Obat Kencing Manis Dari Biji Alpukat

May 4, 2008 | 1 views
Ibu saya adalah penderita Diabetes Mellitus atau yang disebut penyakit kencing manis. Penyakit ini tidak dapat disembuhkan. Penderita Diabetes Mellitus harus mengontrol makanannya agar kadar gula selalu bagus.
Pada hari Sabtu kemarin ada teman almarhum bapak yang melayat. Istri beliau juga penderita Diabetes Mellitus. Bahkan kadar gula darahnya pernah mencapai 400. Beliau bercerita mengenai obat alternatif untuk Diabetes Mellitus dengan menggunakan biji alpukat.
Obat Diabetes Mellitus dengan Biji Alpukat
Cara membuat:
1. Biji alpukat diiris tipis-tipist
2. Irisan biji alpukat dijemur sampai kering
3. Irisan biji alpukat uyang sudah kering disangrai (orang Jawa bilang digoreng sangan) seperti membuat kopi.
4. Irisan biji alpukat yang sudah disangrai diblender sampai lembut.
5. Masukkan bubuk biji alpukat hasil memblender ke kulit kapsul yang dapat dibeli di apotek.
6. Minum kapsul biji alpukat satu kali sehari.

Demikian informasi yang saya rekam dalam memori saya. Apabila ada yang memiliki resep obat lain bagi Diabetes Mellitus silakan ikut berbagi melalui formulir komentar.
Viewed 1307 times by 821 viewers
Ditulis oleh Moh Arif Widarto · Pada kategori Kesehatan
Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa)
DEFINISI
Sariawan (Chanker Sores, Ulkus Aftosa) adalah suatu luka terbuka yang kecil di dalam mulut, yang menimbulkan nyeri.

Sariawan lebih sering terjadi pada wanita.
Pertama muncul biasanya pada usia 10-40 tahun.

Sariawan yang kecil (diameter kurang dari 1 cm) sering muncul dalam satu kelompok yang terdiri dari 2-3 luka terbuka; biasanya akan menghilang dengan sendirinya dalam 10 hari dan tidak meninggalkan jaringan parut.

Sariawan yang lebih besar, jarang terjadi; bentuknya tidak teratur, memerlukan waktu beberapa minggu untuk mengalami penyembuhan dan sering meninggalkan jaringan parut.

Canker sores

GEJALA
Gejala utama adalah rasa nyeri, yang berlangsung selama 4-10 hari.
Nyeri akan bertambah buruk bila lidah menyentuh sariawan atau jika penderita makan makanan yang pedas atau panas.

Sariawan yang berat dapat menyebabkan demam, pembengkakan kelenjar getah bening di leher dan rasa letih/lesu.

Sariawan dapat terjadi berulang, mungkin satu sampai beberapa kali dalam setahun.
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan ditemukannya luka sariawan dan nyeri yang dirasakan penderita.
Sariawan tampak sebagai bintik bulat putih dengan pinggiran yang berwarna merah.
Hampir selalu terbentuk di jaringan longgar dan lembut, terutama di bibir atau pipi sebelah dalam, lidah atau langit-langit lunak mulut, dan kadang di tenggorokan.
PENGOBATAN
Tujuan pengobatan adalah untuk mengurangi nyeri sampai luka sembuh dengan sendirinya.

Suatu obat bius (misalnya lidokain kental) bisa dioleskan pada luka atau digunakan sebagai obat kumur.
Obat ini untuk sementara waktu dapat mengurangi nyeri sehingga penderita bisa makan, meskipun sedikit mempengaruhi rasa.

Karboksimetilselulosa juga bisa dioleskan untuk mengurangi nyeri.

Jika terdapat lebih dari satu luka, diberikan obat kumur tetrasiklin.
Obat ini juga diberikan kepada penderita yang mengalami serangan berulang dari sariawan yang berat.

Pilihan lainnya adalah kauterisasi dengan nitrat perak, yang merusak saraf dibawah sariawan.

Kadang diberikan salep kortikosteroid yang dioleskan langsung ke luka.
Untuk sariawan yang berat, diberikan tablet prednison atau obat kumur deksametason


KOMPAS.com - Umumnya, sariawan timbul sebagai sinyal bahwa tubuh kita tengah kekurangan gizi. Namun, ternyata pemicunya bukan hanya itu. Ada beberapa faktor lain yang tak berkaitan dengan asupan gizi, akan tetapi dapat memunculkan masalah di mulut. Beberapa anjuran dari praktisi-praktisi kesehatan dapat kita praktikkan untuk membebaskan mulut dari sariawan.

Dari dokter gigi
Drg. Linus Boekitwetan, M. Kes (Ort), menjelaskan bahwa sariawan yang disebut juga stomatitis aphtousa rekuren (SAR), yakni lesi (luka) mukosa rongga mulut yang paling sering terjadi. Penyebab utamanya tak diketahui, tetapi ada faktor lain yang memicunya, misalnya iritasi gigi tajam, gangguan imunologi, hormon, dan sebagainya.
Drg. Linus menganjurkan untuk berkumur dengan obat kumur yang mengandung chlorhexidine gluconate atau topikal kortikosteroid, untuk mempersingkat waktu penyembuhan luka. Obat jenis topikal anestesi (salep) bisa diberikan untuk meredakan rasa sakit.

Dari ahli herbal
Ahli obat tradisional China, Mochtar Wijayakusuma, mengatakan bahwa sariawan dapat timbul di lidah, langit-langit mulut, gusi, pipi bagian dalam, atau bibir. Penyebabnya bisa karena kekurangan zat besi, vitamin B12, infeksi virus dan bakteri. Dapat juga terjadi akibat lidah tergigit, atau mulut sensitif terhadap pasta gigi atau obat kumur.
Untuk mengatasinya dengan obat-obatan herbal, dianjurkan untuk mencoba ramuan herbal dengan bahan tomat, kiwi, jeruk lemon, dan madu. Caranya, campur 1 buah tomat dan kiwi (kupas kulitnya) ke dalam blender. Tambah dengan air perasan ½ jeruk lemon dan madu secukupnya. Blender, lalu minum 3 kali sehari.

Dari ahli gizi
Sementara Yusnalaini Y. Mukawi, MSc., ahli gizi dari Poliklinik Gizi RSPAD Gatot Soebroto, menyatakan bahwa kemungkinan sariawan terjadi karena kurang nutrisi. Tak ada makanan yang menyebabkan sariawan. Umumnya, masalah ini akan timbul apabila kita kekurangan nutrisi, terutama vitamin C dan B12, yang terdapat dalam berbagai sayur dan buah yang berwarna kuning. Jeruk, delima, atau berry, misalnya.
Untuk menghindari sariawan, dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan vitamin C, tak kurang dari 60mg per hari. Selain itu, selalu lengkapi menu makanan sehari-hari dengan sayur dan buah-buahan.

No comments: